Tab

Minggu, 11 November 2012

Karakteristik Udang

Udang
Wilayah Indonesia memiliki 70% lautan, yang pantainya kaya akan berbagai jenis sumber hayati dan lingkungan yang potensial. Daerah perairan Indonesia yang cukup luas dengan panjang pantai kurang lebih 81.000 km merupakan wilayah pantai yang subur dan dapat dimanfaatkan bagi kepentingan perikanan. (Aslan, 1991). Salah satu budaya perikanan yang cukup menjanjikan adalah budidaya udang. Udang merupakan salah satu komoditi penting hasil perikanan yang mendatangkan devisa tinggi setelah minyak. Udang adalah binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir perairan yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Udang disebut juga dengan Crustacea. Kata Crustacea berasal dari bahasa latin yaitu kata Crusta yang berarti cangkang yangkeras. Ilmu yang mempelajari tentang crustacean adalah karsinologi (Demarjati et al.,1990 ). Jumlah udang di perairan seluruh dunia diperkirakan sebanyak 343 spesies yang potensial secara komersil. Dari jumlah itu 110 spesies termasuk didalam family Penaidae. Dari beberapa jenis itu, banyak diantaranya yang menjadi sumber pangan di Indonesia. Antara lain udang putih dan udang windu. Udang yang paling banyak dibudayakan di Indonesia adalah udang putih. Klasifikasi udang putih menurut (Effendie, 1997) adalah sebagai berikut :
  •  Kingdom               : Animalia
  •  Subkingdom          : Metazoa
  •  Filum                     : Arthropoda
  • Subfilum                : Crustacea
  • Kelas                    : Malacostraca
  • Subkelas               : Eumalacostraca
  • Superordo             : EucaridaOrdo : Decapoda
  • Subordo                : Dendrobrachiata
  • Famili                    : Penaeidae
  • Genus                            : Litopenaeus
  • Spesies                          : Litopenaeus vannamei

Haliman dan Adijaya (2004) menjelaskan bahwa udang putih memiliki tubuhberbuku-buku dan aktivitas berganti kulit luar (eksoskeleton) secara periodik (moulting). Bagian tubuh udang putih sudah mengalami modifikasi sehinggadapat digunakan untuk keperluan makan, bergerak, dan membenamkan diri kedalam lumpur (burrowing), dan memiliki organ sensor, seperti pada antenna dan antenula. Kordi, K. (2007) juga menjelaskan bahwa kepala udang putih terdiri dari antena, antenula, dan 3 pasang maxilliped . Kepala udang putih juga dilengkapidengan 3 pasang maxilliped  dan 5 pasang kaki berjalan ( periopoda). Maxilliped  sudah mengalami modifikasi dan berfungsi sebagai organ untuk makan. Pada ujung peripoda beruas-ruas yang berbentuk capit (dactylus).  Dactylus ada padakaki ke-1, ke-2, dan ke-3.. Abdomen terdiri dari 6 ruas. Pada bagian abdomenterdapat 5 pasang (pleopoda) kaki renang dan sepasang uropods (ekor) yangmembentuk kipas bersama-sama telson (Suyanto dan Mujiman, 2003).
Daur hidup udang meliputi beberapa tahapan yang membutuhkan habitat yang berbeda pada setiap tahapan. Udang melakukan pemijahan di perairan yang relative dalam. Setelah menetas, larvanya yang bersifat planktonis terapung-apung dibawa arus, kemudian berenang mencari air dengan salinitas rendah disekitar pantai atau muara sungai. Di kawasan pantai, larva udang tersebut berkembang. Menjelang dewasa, udang tersebut beruaya kembali ke perairan yang lebih dalam dan memiliki tingkat salinitas yang lebih tinggi, untuk kemudian memijah. Tahapan-tahapan tersebut berulang untuk membentuk siklus hidup. Udang penaeid dalam pertumbuhan dan perkembangannya mengalami beberapa fase, yaitu nauplius, zoea, mysis, post larva, juvenile (udang muda), dan udang dewasa (Fast dan Laster, 1992). Menurut Rizal (2009), setelah telur-telur menetas, larva hidup di laut lepas menjadi bagian dari zooplankton. Saat stadium post larva bergerak ke daerah dekat pantai dan perlahan-lahan turun ke dasar di daerah estuari dangkal. Perairan dangkal ini memiliki kandungan nutrisi, salinitas dan suhu yang sangat bervariasi dibandingkan dengan laut lepas. Setelah beberapa bulan hidup di daerah estuari, udang dewasa kembali ke lingkungan laut dalam dimana kematangan sel kelamin, perkawinan dan pemijahan terjadi.
Seperti mahkluk laut lainya. Udang memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi. Udang memiliki kandungan gizi yang sangat bermacam-macam dan berguna bagi tubuh. Kandungan gizi yang terdapat dalam udang adalah sebagai berikut :
v  Protein
Nilai proteinnya dikategorikan complete protein karena kadar asam amino yang tinggi, berprofil lengkap dan sekitar 85-95 persennya mudah dicerna tubuh. 100 gr udang mentah mengandung 20,3 gr protein atau cukup untuk memenuhi kebutuhan protein harian sebanyak 41 %. Profil asam amino udang (per 100 gr) berturut-turut yang termasuk tinggi adalah asam gulamat (3465 mg), asam aspartat (2100 mg), arginine (1775 mg), lysine (1768 mg), leucine (1612 mg), glycine (1225 mg), isoleucine (985 mg), dan valine (956 mg). Artinya, udang sangat cocok dikonsumsi bagi mereka yang membutuhkan protein untuk membentuk otot.
v  Kalori
Kalori energi udang yang sangat rendah (hanya 106 kalori per 100 gr udang) menjadikannya salah satu makanan diet yang sangat baik. Udang juga hanya mengandung sedikit asam lemak jenuh. Bahkan seperti halnya makanan laut lain, kadar asam lemak sehat pada udang justru sangat tinggi yaitu Omega-3 dan Omega-6 masing-masing mencapai 540 mg dan 28 mg per 100 gr udang segar.
v  Kolestrol
Memang kandungan kolsterol udang cukup tinggi yaitu 152 mg per 100 gr udang segar. Namun hampir sama halnya seperti tuna dan makanan laut lain, segala manfaat nutrisi udang akan mengalahkan efek-efek negatifnya. Asam lemak esensial yang dikandung udang mampu meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) serta menurunkan LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida dalam darah sehingga baik bagi kesehatan kardiovaskular.
v  Vitamin
Berbagai vitamin baik jenis larut air dan lemak juga sangat tinggi pada udang sehingga sangat baik dikonsumsi. Kandungannya yang tertinggi berturut-turut sesuai dengan persentase kebutuhan harian (daily value) adalah vitamin D (38%), vitamin B12 (19%), Niacin (13%), vitamin E (5%), vitamin B6 (5%), vitamin A (4%), vitamin C (3%), dan lain-lain.
v  Mineral
Udang juga mengandung berbagai mineral yang penting bagi tubuh. Seperti yang sudah diketahui, mineral dari bahan makanan laut lebih mudah diserap tubuh dibandingkan yang berasal dari kacang-kacangan dan serealia. Mineral selenium dalam 100 gr udang segar cukup untuk memenuhi 54% kebutuhan harian, disusul fosfor (20%), besi dan tembaga (masing-masing 13%), magnesium (9%), zinc (7%), sodium (6%), potassium dan kalsium (masing-masing 5%), serta berbagai mineral penting lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar