Tab

Kamis, 13 Desember 2012

Dwi Larashati

Dinasti kehidupan yang baru
Wajah samar terlihat rancu
Inti pikiran yang tak menjadi

Luka yang dulu pernah kau tutupi
Akhir ceritapun kau buka kembali
Rasa bahagia yang dulu kau ciptakan
Akhir kisahpun sirna tak kembali
Sakit yang kini ku rasakan
Hati yang tercincang - cincang
Asa yang telah pupus
Tujuan akhir yang kuingini
Impianku tuk lupakan dirimu

Rabu, 12 Desember 2012

Profil Diri


Inilah Diri Saya


  Perkenalkan, Nama Lengkap saya adalah Wennedy Surya Pratama. Umur saya 18 tahun. Saya lahir di sebuah daerah kecil di Jawa Timur, di Trenggalek. Namun karena tuntutan pekerjaan orang tua saya lama tinggal di Bali. Saya anak pertama dari dua bersaudara. Saya mempunyai prinsip : "Pergunakan apa yang kamu miliki sekarang, sebelum kau kehilangannya kelak". Saat ini saya melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jurusan Sistem Informasi. Saya lebih memilih melanjutkan pendidikan di luar daerah tempat tinggal saya, karena saya ingin melihat dunia yang baru, dunia yang selama ini tak pernah dilihat oleh diri sendiri. Saya ingin merasakan aura atau suasana yang berbeda, bertemu dengan orang-orang yang memiliki kepribadian dan sifat yang berbeda pula. 

 Kita umat manusia adalah ciptaan Tuhan. Tuhan itu Maha Adil. Selain memberi kita kekurangan, Tuhan juga memberi kita kelebihan, yang dimaksudkan untuk dipergunakan sebaik-baiknya. Kekurangan saya adalah sifat kekanak-kanakan saya yang masih belum bisa hilang. Berbicara cepat, tidak atau salah menempatkan jeda dalam ucapan . Tidak bisa mengambil keputusan sendiri secara cepat dan tepat. Belum bisa me-Management semua hal dengan sempurna. Namun sejak saya mengenal seseorang dan melihat semua orang di sini, saya mulai sadar dan berusaha menghilangkan kekurangan tersebut. Kelebihan saya adalah mampu memendam perasaan atau emosi yang tidak penting yang berdampak negatif pada orang lain. Dan saya mampu bekerja keras atau lembur bila kondisi memang mengharuskan demikian. 

  Mungkin bila dibandingkan dengan orang lain saya bukan apa - apa. Dilihat dari kelebihan dan kekurangan pun, jauh lebih banyak kekurangannya. Lalu apa yang membuat saya terus berjuang menjalani hidup dan menggapai impian saya. ORANG TUA. Cita - cita saya adalah menjadi Sistem Analis atau Programmer dan membahagiakan mereka. Duduk bersama di ruang keluarga, bercanda tawa. Dan mengatakan "Ibu, Bapak, anakmu kini sudah menjadi orang sukses menjadi apa yang selama ini kalian inginkan". sambil tersenyum.
 

Amelia Chiquita

Asa yang telah putus
Mata hati yang mulai terlelap
Engkau terangi sinar harapan
Lambat laun ku pun tersadar
Inikah yang aku cari selama ini
Aku pun tlah jatuh hati padamu

Cerita, kisah, kasih kita berdua
Hari - hari berlalu begitu indah
Impian serasa tergapai dalam genggaman, namun
Qiasan indah itu berakhir cepat
Ulasan yang kini ku sesali
Ikatan yang tak mungkin kembali
Tertatih yang saat ini kujalani
Aku harap masa itu terulang kembali


Karakteristik Ayam

Ayam
Ternak unggas secara tradisional mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Di satu sisi ternak unggas memiliki arti sebagai sumber pendapatan dan di lain sisi sebagai sumber bahan pangan bermutu tinggi untuk masyarakat. Sebagai sumber pendapatan, ternak unggas dipelihara oleh hampir 21 juta Rumah Tangga Indonesia dan sebagai sumber protein hewani kontribusi unggas untuk penyediaan daging nasional lebih dari 60 %. Salah satu unggas yang paling banyak dipelihara di Indonesia adalah ayam. Ayam adalah unggas yang biasa dipelihara orang untuk dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya. Ayam merupakan salah satu contoh spesies yang termasuk ke dalam ordo galliformes. Ayam mempunyai manfaat yang bermacam-macam antara lain yang paling umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk diambil telurnya). Ayam potong adalah jenis ayam yang paling banyak di konsumsi. Konsumsi perkapita daging ayam di Indonesia berkisar 6 kg per tahun. Dalam dunia animalia, ayam mempunyai klasifikasi sebagai berikut :

 Kingdom : Animalia
 Filum : Chordata
 Sub Filum : Vertebrata
 Super Kelas : Gnathosmata
 Kelas : Aves
 Ordo : Galliformes
 Famili : Phasianidae
 Genus : Gallus
 Spesies : Gallus gallus

Ayam ras pedaging disebut juga broiler. Broiler adalah istilah untuk menyebutkan strain ayam hasil budidaya teknologi yang memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas yaitu pertumbuhan yang cepat, konversi pakan yang baik dan dapat dipotong pada usia yang relatif muda sehingga sirkulasi pemeliharaannya lebih cepat dan efisien serta menghasilkan daging yang berkualitas baik (Murtidjo, 1992). Hardjoswaro dan Rukminasih (2000) menyatakan bahwa ayam broiler dapat digolongkan kedalam kelompok unggas penghasil daging artinya dipelihara khusus untuk menghasilkan daging. Umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: kerangka tubuh besar, pertumbuhan badan cepat, pertumbuhan bulu yang cepat, lebih efisien dalam mengubah ransum menjadi daging. Ayam boiler memiliki masa panen yang relative singkat yaitu sekitar 5-6 minggu. Ayam broiler dapat cepat besar karena telah melalui seleksi genetik (pemilihan bibit unggul) secara intensif selama berpuluh-puluh tahun dan selama masa pemeliharaan diberi pakan yang bermutu tinggi sehingga pertumbuhan nya sangat cepat. Seperti sumber protein hewani lain, ayam memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi tubuh. Zat-zat tersebut antara lain adalah :
 Protein
Ayam merupakan sumber protein hewani. Ayam merupakan sumber protein yang cukup tinggi. Ayam mengandung 22% protein
 Mineral
Daging ayam kaya akan mineral. Mineral-mineral tersebut antara lain 13 miligram zat kalzium, 190 miligram zat fosfor dan 1,5 miligram zat besi.
 Vitamin
Daging ayam mengandung vitamin A yang kaya, terlebih ayam kecil. Selain itu, daging ayam juga mengandung vitamin C dan E.
 Lemak
Daging ayam selain rendah kadar lemaknya, lemaknya juga termasuk asam lemak tidak jenuh, ini merupakan makanan protein yang paling ideal bagi anak kecil, orang setengah baya dan orang lanjut usia, penderita penyakit pembuluh darah jantung dan orang yang lemah pasca sakit.






Daftar Isi

Berikut beberapa konten - konten artikel yang ada di blog saya :




Yusna Safitri

Yang terakhir adalah perpisahan
Untuk dikenang hanyalah kenangan
Saat berpisah tak ada sepatah kata
Namun tetap ku melangkah, walaupun
Asa perlahan sirna dalam diri

Sudah berapa bulan berlalu
Alkisah kau telah temukan yang baru
Firasat hati berkata cocok denganmu
Isakan tangis, masih terngiang
Takkan sesali apa yang telah terjadi
Rasa yang aku pastikan
Inginku melihatmu bahagia dan tersenyum

<3 (9 Februari 2011 - 28 Januari 2012) <3

Kanthy Sylvia Paramitha

Kelabu di kelopak mata
Abu di pupil mata
Namun perlahan sirna, ketika
Tinta coretan senyuman terukir
Hati tak sanggup mengungkiri
Yang telah terpanah cinta dihati

Selang waktu berlalu
Yang terindah selalu saat bersamamu
Lisan ucap bibir manismu
Volume suara yang terdengar di telingaku
Indah ketika mendengar itu semua
Alangkah bahagia saat kau disisiki

Perlahan kebahagian itu sirna
Alangkah sedih saat menyadari
Rasa gundah menyerang hati
Acuh tak cerita yang lalu
Mengingat masa yang terngiang indah
Ingin ku memutar balikkan waktu
Tapi mustahil tuk di akui
Hanya satu tanya yang terngiang di hati
Akankah kau akan kembali di sisi

Wennedy Surya Pratama

Waktu yang telah terisi,
Engkau lukisi dengan hati, hingga
Nanti kau kan mati.
Niscaya saat ajal menanti,
Entah apa terjadi nanti
Di kala saat sepi
Yang kutunggu hanya pujangga hati

Samar ku pandangi langit
Usang ku lihat awan
Rasa yang tak dapat terobati
Yang ada segumpal butiran debu
Akankah derita ini berlalu

Permai indah di pagi hari
Rasa sejuk menusuk kalbu
Atas harapan yang kini ada
Temukan rasa yang telah terlupa
Acuan, tujuan lembaran baru
Melangkah, tersenyum dan berkata
Aku akan menggapainya

Minggu, 11 November 2012

Karakteristik Sapi


Karakteristik Sapi

      Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili Bovidae. seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), dan anoa. Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua, yaitu kelompok yang berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta kelompok dari Bos primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus.
Semua sapi jinak yang diternakkan berasal dari Bos taurus atau sapi tak berkelasa dan Bos indicus yang asal keturunannya yang liar telah punah dan dari sapi liar Asia Tenggara Bos gaurus dan Bos banteng dan dari persilangan dua atau tiga tipe. Antar ternak kesemuanya dapat saling bertangkar dan kesuburan yang berbeda derajatnya.  Beberapa bukti paling awal mengenai mulai diternakkannya sapi terdapat di selatan Turkestan 8000 tahun SM. Sapi-sapi dimasa itu merupakan asal sapi dari bangsa bertipe tanduk panjang Hamit, juga ada bukti ditempat yang sama 2000 tahun kemudian bahwa ada Bos brachyceros atau tipe bertanduk pendek. Tipe-tipe sapi bertanduk panjang dan pendek ini merupakan asal-usul dari sapi Bos taurus di dunia sekarang. Menurut Romans et al., (1994) dan Blakely dan Bade, (1992) bangsa sapi mempunyai klasifikasi taksonomi sebagai berikut :
  •  Kingdom          : Animalia
  •  Filum                : Chordata
  •  Sub Filum         : Vertebrata
  •  Kelas                : Mamalia
  •  Sub Kelas         : Theria
  •  Infra Kelas        : Eutheria
  •  Ordo                : Artiodactyla
  •  Sub ordo          : Ruminantia
  •  Infra ordo         : Pecora
  •  Famili               : Bovidae
  •  Genus               : Bos (cattle)
  •  Group               : Taurinae
  •  Spesies             : Bos taurus (sapi Eropa), Bos indicus (sapi India/sapi zebu) dan Bos sondaicus (banteng/sapi Bali)
Peternakan sapi menghasilkan daging sebagai sumber protein, susu, kulit yang dimanfaatkan untuk industri dan pupuk kandang sebagai salah satu sumber organik lahan pertanian. sapi yang diimpor. Dari jenis-jenis sapi potong itu, masing-masing mempunyai sifat-sifat yang khas, baik ditinjau dari bentuk luarnya (ukuran tubuh, warna bulu) maupun dari genetiknya (laju pertumbuhan). Sapi-sapi Indonesia yang dijadikan sumber daging adalah sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan ongole) dan sapi Madura. Selain itu juga sapi Aceh yang banyak diekspor ke Malaysia (Pinang). Dari populasi sapi potong yang ada, yang penyebarannya dianggap merata masing-masing adalah: sapi Bali, sapi PO, Madura dan Brahman. Sapi Bali berat badan mencapai 300-400 kg. dan persentase karkasnya 56,9%. Sapi Aberdeen angus (Skotlandia) bulu berwarna hitam, tidak bertanduk, bentuk tubuh rata seperti papan dan dagingnya padat, berat badan umur 1,5 tahun dapat mencapai 650 kg, sehingga lebih cocok untuk dipelihara sebagai sapi potong. Sapi Simental (Swiss) bertanduk kecil, bulu berwarna coklat muda atau kekuning-kuningan. Pada bagian muka, lutut kebawah dan jenis gelambir, ujung ekor berwarna putih.
Sapi Brahman (dari India), banyak dikembangkan di Amerika. Persentase karkasnya 45%. Keistimewaan sapi ini tidak terlalu selektif terhadap pakan yang diberikan, jenis pakan (rumput dan pakan tambahan) apapun akan dimakannya, termasuk pakan yang jelek sekalipun. Sapi potong ini juga lebih kebal terhadap gigitan caplak dan nyamuk serta tahan panas. Seperti sumber protein hewani lainnya, sapi memiliki kandungan gizi yang relative tinggi, antara lain :

v  Mioglobin
Daging anak sapi mengandung mioglobin sekitar 0,1-0,3%, sementara daging sapi dewasa, mengandung sekitar 1,5-2,0%. Bandingkan dengan daging ayam yang mioglobin-nya tak sampai 0,05% sehingga tampak berwarna putih.
v  Protein
Tiap 100 gram daging merah mengandung protein 20-25 gram. Protein dari daging sapi lebih mudah dicerna tubuh balita sebanyak 94%, dibandingkan protein dari gandum yang hanya tercerna 86% dan protein dari kacang-kacangan yang cuma 78%.
v  Lemak
Bila seluruh lemak yang menempel pada permukaan dihilangkan, daging sapi sebenarnya memiliki kandungan lemak jenuh dan lemak tran yang relative rendah sehingga tidak memicu gangguan kesehatan. Kolesterol yang terkandung di dalamnya tidak memicu kenaikan kadar kolesterol di dalam darah.
v  Vitamin
Daging sapi banyak mengandung vitamin, antara lain vitamin D dan vitamin B kompleks. Vitamin D yang terkandung dalam daging sapi dibutuhkan untuk membentuk tulang dan gigi yang kuat. Daging sapi mengandung aneka jenis vitamin B, termasuk riboflavin, niasin, asam pantotenat, vitamin B6, dan vitamin B12. vitamin B12 dibutuhkan balita untuk membantu kerja sistem saraf otak, kemampuan berkonsentrasi dan mengingat.
v  Mineral
Mineral yang terkandung dalam daging sapi antara lain adalah seng (Zn), besi (Fe) dan selenium (Se). Seng (Zn) diperlukan tubuh balita untuk membentuk dan mamperkuat sistem imun, proses pertumbuhan, dan mempercepat penyembuhan luka. Daging sapi mengandung zat seng sebanyak 4,0 mg/100 gram, sedangkan daging anak sapi sebanyak 4,2 mg/100 gram. Selenium adalah zat antioksidan yang membantu meningkatkan kekuatan system imun balita ini cukup banyak terdapat dalam daging sapi. Daging sapi mengandung selenium sebanyak 17 mg/100 gram, sedangkan daging anak sapi sebanyak 10 mg/100 gram. Besi (Fe) merupakan zat gizi pembentuk sel-sel darah ini dapat memenuhi 52% kebutuhan tubuh balita. Zat besi dari daging, lebih mudah diserap tubuh balita dibandingkan dari sayuran. Mineral yang satu ini dibutuhkan untuk menghantarkan oksigen, membentuk energi dan sel-sel otak.




Karakteristik Udang

Udang
Wilayah Indonesia memiliki 70% lautan, yang pantainya kaya akan berbagai jenis sumber hayati dan lingkungan yang potensial. Daerah perairan Indonesia yang cukup luas dengan panjang pantai kurang lebih 81.000 km merupakan wilayah pantai yang subur dan dapat dimanfaatkan bagi kepentingan perikanan. (Aslan, 1991). Salah satu budaya perikanan yang cukup menjanjikan adalah budidaya udang. Udang merupakan salah satu komoditi penting hasil perikanan yang mendatangkan devisa tinggi setelah minyak. Udang adalah binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir perairan yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar. Udang disebut juga dengan Crustacea. Kata Crustacea berasal dari bahasa latin yaitu kata Crusta yang berarti cangkang yangkeras. Ilmu yang mempelajari tentang crustacean adalah karsinologi (Demarjati et al.,1990 ). Jumlah udang di perairan seluruh dunia diperkirakan sebanyak 343 spesies yang potensial secara komersil. Dari jumlah itu 110 spesies termasuk didalam family Penaidae. Dari beberapa jenis itu, banyak diantaranya yang menjadi sumber pangan di Indonesia. Antara lain udang putih dan udang windu. Udang yang paling banyak dibudayakan di Indonesia adalah udang putih. Klasifikasi udang putih menurut (Effendie, 1997) adalah sebagai berikut :
  •  Kingdom               : Animalia
  •  Subkingdom          : Metazoa
  •  Filum                     : Arthropoda
  • Subfilum                : Crustacea
  • Kelas                    : Malacostraca
  • Subkelas               : Eumalacostraca
  • Superordo             : EucaridaOrdo : Decapoda
  • Subordo                : Dendrobrachiata
  • Famili                    : Penaeidae
  • Genus                            : Litopenaeus
  • Spesies                          : Litopenaeus vannamei

Haliman dan Adijaya (2004) menjelaskan bahwa udang putih memiliki tubuhberbuku-buku dan aktivitas berganti kulit luar (eksoskeleton) secara periodik (moulting). Bagian tubuh udang putih sudah mengalami modifikasi sehinggadapat digunakan untuk keperluan makan, bergerak, dan membenamkan diri kedalam lumpur (burrowing), dan memiliki organ sensor, seperti pada antenna dan antenula. Kordi, K. (2007) juga menjelaskan bahwa kepala udang putih terdiri dari antena, antenula, dan 3 pasang maxilliped . Kepala udang putih juga dilengkapidengan 3 pasang maxilliped  dan 5 pasang kaki berjalan ( periopoda). Maxilliped  sudah mengalami modifikasi dan berfungsi sebagai organ untuk makan. Pada ujung peripoda beruas-ruas yang berbentuk capit (dactylus).  Dactylus ada padakaki ke-1, ke-2, dan ke-3.. Abdomen terdiri dari 6 ruas. Pada bagian abdomenterdapat 5 pasang (pleopoda) kaki renang dan sepasang uropods (ekor) yangmembentuk kipas bersama-sama telson (Suyanto dan Mujiman, 2003).
Daur hidup udang meliputi beberapa tahapan yang membutuhkan habitat yang berbeda pada setiap tahapan. Udang melakukan pemijahan di perairan yang relative dalam. Setelah menetas, larvanya yang bersifat planktonis terapung-apung dibawa arus, kemudian berenang mencari air dengan salinitas rendah disekitar pantai atau muara sungai. Di kawasan pantai, larva udang tersebut berkembang. Menjelang dewasa, udang tersebut beruaya kembali ke perairan yang lebih dalam dan memiliki tingkat salinitas yang lebih tinggi, untuk kemudian memijah. Tahapan-tahapan tersebut berulang untuk membentuk siklus hidup. Udang penaeid dalam pertumbuhan dan perkembangannya mengalami beberapa fase, yaitu nauplius, zoea, mysis, post larva, juvenile (udang muda), dan udang dewasa (Fast dan Laster, 1992). Menurut Rizal (2009), setelah telur-telur menetas, larva hidup di laut lepas menjadi bagian dari zooplankton. Saat stadium post larva bergerak ke daerah dekat pantai dan perlahan-lahan turun ke dasar di daerah estuari dangkal. Perairan dangkal ini memiliki kandungan nutrisi, salinitas dan suhu yang sangat bervariasi dibandingkan dengan laut lepas. Setelah beberapa bulan hidup di daerah estuari, udang dewasa kembali ke lingkungan laut dalam dimana kematangan sel kelamin, perkawinan dan pemijahan terjadi.
Seperti mahkluk laut lainya. Udang memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi. Udang memiliki kandungan gizi yang sangat bermacam-macam dan berguna bagi tubuh. Kandungan gizi yang terdapat dalam udang adalah sebagai berikut :
v  Protein
Nilai proteinnya dikategorikan complete protein karena kadar asam amino yang tinggi, berprofil lengkap dan sekitar 85-95 persennya mudah dicerna tubuh. 100 gr udang mentah mengandung 20,3 gr protein atau cukup untuk memenuhi kebutuhan protein harian sebanyak 41 %. Profil asam amino udang (per 100 gr) berturut-turut yang termasuk tinggi adalah asam gulamat (3465 mg), asam aspartat (2100 mg), arginine (1775 mg), lysine (1768 mg), leucine (1612 mg), glycine (1225 mg), isoleucine (985 mg), dan valine (956 mg). Artinya, udang sangat cocok dikonsumsi bagi mereka yang membutuhkan protein untuk membentuk otot.
v  Kalori
Kalori energi udang yang sangat rendah (hanya 106 kalori per 100 gr udang) menjadikannya salah satu makanan diet yang sangat baik. Udang juga hanya mengandung sedikit asam lemak jenuh. Bahkan seperti halnya makanan laut lain, kadar asam lemak sehat pada udang justru sangat tinggi yaitu Omega-3 dan Omega-6 masing-masing mencapai 540 mg dan 28 mg per 100 gr udang segar.
v  Kolestrol
Memang kandungan kolsterol udang cukup tinggi yaitu 152 mg per 100 gr udang segar. Namun hampir sama halnya seperti tuna dan makanan laut lain, segala manfaat nutrisi udang akan mengalahkan efek-efek negatifnya. Asam lemak esensial yang dikandung udang mampu meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) serta menurunkan LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida dalam darah sehingga baik bagi kesehatan kardiovaskular.
v  Vitamin
Berbagai vitamin baik jenis larut air dan lemak juga sangat tinggi pada udang sehingga sangat baik dikonsumsi. Kandungannya yang tertinggi berturut-turut sesuai dengan persentase kebutuhan harian (daily value) adalah vitamin D (38%), vitamin B12 (19%), Niacin (13%), vitamin E (5%), vitamin B6 (5%), vitamin A (4%), vitamin C (3%), dan lain-lain.
v  Mineral
Udang juga mengandung berbagai mineral yang penting bagi tubuh. Seperti yang sudah diketahui, mineral dari bahan makanan laut lebih mudah diserap tubuh dibandingkan yang berasal dari kacang-kacangan dan serealia. Mineral selenium dalam 100 gr udang segar cukup untuk memenuhi 54% kebutuhan harian, disusul fosfor (20%), besi dan tembaga (masing-masing 13%), magnesium (9%), zinc (7%), sodium (6%), potassium dan kalsium (masing-masing 5%), serta berbagai mineral penting lainnya.