Tab

Minggu, 11 November 2012

Karakteristik Sapi


Karakteristik Sapi

      Sapi adalah hewan ternak terpenting sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan susu dan 85% kebutuhan kulit. Sapi berasal dari famili Bovidae. seperti halnya bison, banteng, kerbau (Bubalus), kerbau Afrika (Syncherus), dan anoa. Secara garis besar, bangsa-bangsa sapi (Bos) yang terdapat di dunia ada dua, yaitu kelompok yang berasal dari sapi Zebu (Bos indicus) atau jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis serta kelompok dari Bos primigenius, yang tersebar di daerah sub tropis atau lebih dikenal dengan Bos Taurus.
Semua sapi jinak yang diternakkan berasal dari Bos taurus atau sapi tak berkelasa dan Bos indicus yang asal keturunannya yang liar telah punah dan dari sapi liar Asia Tenggara Bos gaurus dan Bos banteng dan dari persilangan dua atau tiga tipe. Antar ternak kesemuanya dapat saling bertangkar dan kesuburan yang berbeda derajatnya.  Beberapa bukti paling awal mengenai mulai diternakkannya sapi terdapat di selatan Turkestan 8000 tahun SM. Sapi-sapi dimasa itu merupakan asal sapi dari bangsa bertipe tanduk panjang Hamit, juga ada bukti ditempat yang sama 2000 tahun kemudian bahwa ada Bos brachyceros atau tipe bertanduk pendek. Tipe-tipe sapi bertanduk panjang dan pendek ini merupakan asal-usul dari sapi Bos taurus di dunia sekarang. Menurut Romans et al., (1994) dan Blakely dan Bade, (1992) bangsa sapi mempunyai klasifikasi taksonomi sebagai berikut :
  •  Kingdom          : Animalia
  •  Filum                : Chordata
  •  Sub Filum         : Vertebrata
  •  Kelas                : Mamalia
  •  Sub Kelas         : Theria
  •  Infra Kelas        : Eutheria
  •  Ordo                : Artiodactyla
  •  Sub ordo          : Ruminantia
  •  Infra ordo         : Pecora
  •  Famili               : Bovidae
  •  Genus               : Bos (cattle)
  •  Group               : Taurinae
  •  Spesies             : Bos taurus (sapi Eropa), Bos indicus (sapi India/sapi zebu) dan Bos sondaicus (banteng/sapi Bali)
Peternakan sapi menghasilkan daging sebagai sumber protein, susu, kulit yang dimanfaatkan untuk industri dan pupuk kandang sebagai salah satu sumber organik lahan pertanian. sapi yang diimpor. Dari jenis-jenis sapi potong itu, masing-masing mempunyai sifat-sifat yang khas, baik ditinjau dari bentuk luarnya (ukuran tubuh, warna bulu) maupun dari genetiknya (laju pertumbuhan). Sapi-sapi Indonesia yang dijadikan sumber daging adalah sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan ongole) dan sapi Madura. Selain itu juga sapi Aceh yang banyak diekspor ke Malaysia (Pinang). Dari populasi sapi potong yang ada, yang penyebarannya dianggap merata masing-masing adalah: sapi Bali, sapi PO, Madura dan Brahman. Sapi Bali berat badan mencapai 300-400 kg. dan persentase karkasnya 56,9%. Sapi Aberdeen angus (Skotlandia) bulu berwarna hitam, tidak bertanduk, bentuk tubuh rata seperti papan dan dagingnya padat, berat badan umur 1,5 tahun dapat mencapai 650 kg, sehingga lebih cocok untuk dipelihara sebagai sapi potong. Sapi Simental (Swiss) bertanduk kecil, bulu berwarna coklat muda atau kekuning-kuningan. Pada bagian muka, lutut kebawah dan jenis gelambir, ujung ekor berwarna putih.
Sapi Brahman (dari India), banyak dikembangkan di Amerika. Persentase karkasnya 45%. Keistimewaan sapi ini tidak terlalu selektif terhadap pakan yang diberikan, jenis pakan (rumput dan pakan tambahan) apapun akan dimakannya, termasuk pakan yang jelek sekalipun. Sapi potong ini juga lebih kebal terhadap gigitan caplak dan nyamuk serta tahan panas. Seperti sumber protein hewani lainnya, sapi memiliki kandungan gizi yang relative tinggi, antara lain :

v  Mioglobin
Daging anak sapi mengandung mioglobin sekitar 0,1-0,3%, sementara daging sapi dewasa, mengandung sekitar 1,5-2,0%. Bandingkan dengan daging ayam yang mioglobin-nya tak sampai 0,05% sehingga tampak berwarna putih.
v  Protein
Tiap 100 gram daging merah mengandung protein 20-25 gram. Protein dari daging sapi lebih mudah dicerna tubuh balita sebanyak 94%, dibandingkan protein dari gandum yang hanya tercerna 86% dan protein dari kacang-kacangan yang cuma 78%.
v  Lemak
Bila seluruh lemak yang menempel pada permukaan dihilangkan, daging sapi sebenarnya memiliki kandungan lemak jenuh dan lemak tran yang relative rendah sehingga tidak memicu gangguan kesehatan. Kolesterol yang terkandung di dalamnya tidak memicu kenaikan kadar kolesterol di dalam darah.
v  Vitamin
Daging sapi banyak mengandung vitamin, antara lain vitamin D dan vitamin B kompleks. Vitamin D yang terkandung dalam daging sapi dibutuhkan untuk membentuk tulang dan gigi yang kuat. Daging sapi mengandung aneka jenis vitamin B, termasuk riboflavin, niasin, asam pantotenat, vitamin B6, dan vitamin B12. vitamin B12 dibutuhkan balita untuk membantu kerja sistem saraf otak, kemampuan berkonsentrasi dan mengingat.
v  Mineral
Mineral yang terkandung dalam daging sapi antara lain adalah seng (Zn), besi (Fe) dan selenium (Se). Seng (Zn) diperlukan tubuh balita untuk membentuk dan mamperkuat sistem imun, proses pertumbuhan, dan mempercepat penyembuhan luka. Daging sapi mengandung zat seng sebanyak 4,0 mg/100 gram, sedangkan daging anak sapi sebanyak 4,2 mg/100 gram. Selenium adalah zat antioksidan yang membantu meningkatkan kekuatan system imun balita ini cukup banyak terdapat dalam daging sapi. Daging sapi mengandung selenium sebanyak 17 mg/100 gram, sedangkan daging anak sapi sebanyak 10 mg/100 gram. Besi (Fe) merupakan zat gizi pembentuk sel-sel darah ini dapat memenuhi 52% kebutuhan tubuh balita. Zat besi dari daging, lebih mudah diserap tubuh balita dibandingkan dari sayuran. Mineral yang satu ini dibutuhkan untuk menghantarkan oksigen, membentuk energi dan sel-sel otak.




2 komentar: